Selasa, 23 Desember 2014
Sabtu, 10 Mei 2014
Jual Sabu, Dua Warga Lubuk Linggau Dibekuk Petugas BNN
Kontriibutor Sumsel • Kamis, 17 April 2014 - 08:09
Musirawas, Beritaempat.com- Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan, membekuk dua orang yang diduga menjadi bandar narkoba jenis sabu. Kedua pelaku berinisial Yup (33 tahun) dan Riz (23 tahun) keduanya warga kelurahan Ulak Surung, Kota Lubuklinggau, ditangkap saat digerebek petugas.
Kepala BNN Kota Lubuklinggau M Basir, Kamis (17/4) menyatakan dalam penggerebekan yang dilakukan hari Senin (14/4) petugas BNN mengamankan barang bukti (BB) berupa 23 paket kecil sabu yang ditaksir berharga Rp12 juta, uang tunai Rp370 ribu, dua unit Handphone (HP) dan dua dompet warna hitam coklat.
Penggerebekan dilakukan berkat informasi dari masyarakat. Saat penggerebekan Yup masih duduk di ruang tamu di rumahnya dengan tangan kanan memegang dua paket kecil sabu. Sedangkan Riz diringkus di kamar ketika tengah membungkus sabu dalam klip, dan petugas mendapati 21 paket kecil sabu yang diduga hendak dijual.
“Kedua tersangka itu diduga pemain lama dan bandar, petugas sudah beberapa bulan mengintifikasi keberadaan mereka,” ujar Basir.
Selasa, 18 Maret 2014
BNNK Lubuklinggau Talk Show P4GN di Radio Lokal Papeja FM
Foto: Abdul Latief, SH (kanan) dan Exman Fery (kiri) saat Talk Show di Papeja FM |
Lubuklinggau - Badan Narkotika Nasional Kota Lubuklinggau dalam rangka untuk mewujudkan Pelaksanaan dan Peningkatan Kapasitas Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) di Kota Lubuklinggau, Senin (17/03/14) melaksanakan Talk Show di Radio Lokal Papeja FM Lubuklinggau disiarkan pada pukul 11.00 wib dengan durasi selama 1 jam. Pelaksanaan kegiatan tersebut guna mensosialisasikan dan menambah pengetahuan kepada masyarakat Kota Lubuklinggau dan sekitarnya tentang Narkotika sebagaimana yang telah diamanatkan dalam Undang-Undang No.35 Tahun 2009. Narasumber BNNK Lubuklinggau, Abdul Latief, SH (Kasi Pencegahan) yang didampingi Exman Ferry, SE (Staf Seksi Pencegahan) mengatakan bahwa untuk mencapai kinerja sebagaimana yang kita harapkan bersama agar semua kalangan masyarakat khususnya masyarakat kota Lubuklinggau bersih dari penyalahgunaan Narkoba, hal ini selaras dengan program Pemerintah Kota Lubuklinggau dalam rangka mewujudkan Lubuklinggau Kota Madani "Bebas Narkoba 2015". Kegiatan ini akan terus dilaksanakan secara berkesinambungan sehingga kita semua, baik itu dari kalangan pelajar, mahasiswa, karyawan swasta dan pegawai instansi pemerintah benar-benar mengerti akan dampak penyalahgunaan Narkoba dan berkeinginan untuk membenahdiri sekaligus membentengi diri agar tidak terjerumus dalam jurang dunia khayal yang seakan-akan membawa kebahagiaan sesaat. Badan Narkotika Nasional Kota Lubuklinggau sangat menyadari betul bahwa untuk mewujudkan hal tersebut sangatlah tidak mungkin apabila tidak adanya dukungan dari berbagai pihak, untuk itu diharapkan kepada semua elemen masyarakat dapat mendukung kami, terlebih lagi kepada para kader yang telah terbentuk,"demikian Abdul Latief, SH menutup pembicaraannya. (ar)
Senin, 10 Maret 2014
Kamis, 06 Maret 2014
Rabu, 05 Maret 2014
LUBUKLINGGAU-Badan Narkotika
Nasional Kota Lubuklinggau melalui Seksi Pencegahan melakukan kegiatan Focus
Group Discussion (FGD) di lingkungan Pelajar dan Mahasiswa dalam Kota
Lubuklinggau Selasa (25/2/14) diikuti oleh pelajar SMKN 2, SMAN 1, SMAN 5, SMAN
8, SMAN 9 dan SMA Xaverius Lubuklinggau keseluruhan berjumlah 25 orang tempat
pelaksanaan di AULA SMKN 2 Lubuklinggau. Kemudian dilanjutkan Rabu (26/2/14)
dengan mengundang anak didik/pelajar dari MAN 1, SMKN 3, SMAN 7, SMAN 2 SMAN 3,
SMKN 1 Lubuklinggau juga sebanyak 25 orang bertempat di Aula MAN 1
Lubuklinggau. Selanjutnya Kamis (27/2/14) dengan menggunakan lokasi di Aula
STAIS Silampari Lubuklinggau Badan Narkotika Nasional Kota Lubuklinggau melalui
Seksi Pencegahan juga mengundang peserta 25 orang terdiri dari Mahasiswa STAIS
Silampari, STMIK-MURA, STIE-MURA, Bina Nusantara Jaya Lubuklinggau.
Kepala Badan Narkotika Nasional
Kota Lubuklinggau melalui Kepala Seksi Pecegahan Abdul Latief, SH mengatakan, Focus
Group Discussion (FGD) yang dilakukan kali ini mengangkat Topik dan Masalah “Mengapa
para remaja itu rentan sebagai penyalahguna Narkoba”. Dari diskusi yang
dilakukan selama 3 jam disetiap hari kegiatan tersebut terlihat dari para
peserta yang mengikuti acara tersebut sangat antusias sekali untuk bersama-sama
mencari solusi dan menyatukan persepsi dalam menangani berbagai hal dan
permasalahan yang ada yang mengacu kepada tujuan untuk memperoleh bahan
informasi dan masukan yang berkaitan dengan Program Pencegahan Pemberantasan
dan Penyalahgunaan Narkoba (P4GN) khususnya di Kota Lubuklinggau dari para
pelajar dan Mahasiswa.
Dari pelaksanaan FGD tersebut, terdapat
berbagai tanggapan yang antara lain disampaikan para Pelajar dan Mahasiswa
sehingga acara tersebut terasa hidup. Para pelajar menanggapi kerentanan
tersebut dikarenakan oleh Rasa ingin tahu remaja lebih tinggi, Mencari sensasi
hidup dan kurangnya perhatian keluarga dikarenakan orangtua yang terlalu sibuk.
Lain lagi tanggapan dari para Mahasiswa adalah hal ini dikarenakan kurangnya
pemahaman dan pengetahuan tentang bahaya narkoba, Salah memilih teman dan
tekanan dari lingkungan sehingga tidak berani menolak ajakan memakai narkoba,
Lemahnya iman dan Taqwa serta adanya depresi yang timbul karena masalah
keluarga.
Dari diskusi dalam FGD yang
dilakukan Badan Narkotika Nasional Kota Lubuklinggau ini, akhirnya dapat
disimpulkan bahwa dengan meminta peran aktif kalangan pelajar dan mahasiswa atau
remaja antara lain: Untuk membentuk kelompok Remaja Anti Narkoba yang
menciptakan Pola Hidup sehat serta Produktif, Menjadi contoh dan teladan yang
positif, Melaksanakan kegiatan alternatif yang bersifat positif bagi remaja,
Mendukung masyarakat untuk menciptakan lingkungan Bebas Narkoba, Membantu teman
yang mempunyai masalah dengan narkoba untuk mencari pertolongan, Membantu atau
menolong remaja lain untuk menghindari penyalahgunaan narkoba dan mendorong
mereka untuk menolak tawaran menyalahgunakan, melalui kegiatan penyuluhan dan
sosialisasi, maka kedepan diharapkan adanya perubahan pola pikir sehingga
terbentuk remaja-remaja kreatif, inovatif serta beriman dan memiliki wawasan
luas dalam menjalani hidup dan kehidupan berbangsa dan bernegara sehingga dapat
berguna bagi seluruh masyarakat, orangtua dan negara, ujar Abdul Latief,SH
menutup laporannya. (ar.)
LUBUKLINGGAU- Badan Narkotika Nasional (BNN) Lubuklinggau
Kamis (21/3/2013) melakukan sosialisasi bahaya narkoba kepada masyarakat
Kota Lubuklinggau. Setelah sebelumnya dilingkungan pelajar , mahasiswa dan
pegawai pemerintahan kemudian giliran organsisasi swasta.
Kepala BNN Lubuklinggau, AKBP Abdulah Alex didampingi Kepala Seksi Pencegahan,
Abdul Latief dan Kepala Seksi Pemberantasan BNN Lubuklinggau AKP Sukirman menerangkan kali ini sosialisasi yang kami gencarkan
diikuti lebih kurang 40 orang yang berasal dari pengurus Karang Taruna, P2N,
dan Ketua RT serta tokoh masyarakat Kelurahan Jogo Boyo Kecamatan Lubuklinggau
Utara II.
“ Lingkungan pelajar, mahasiswa sudah sering kita sosialisasikan, kini kita
dilingkungan swasta. Alhamdulillah meski cuaca hujan peserta masih antusias
datang,”kata Abdulatief sembari menyebutkan materi sosialisasi tidak jauh
berbeda dari sosialisasi sebelumnya.
Ditambahkanya, adapun materi pada sosialisasi bahaya narkoba yang dipusatkan di
Aula SMP Negeri 6 Lubuklinggau ini yakni narkoba ditinjau dari perspektif
sosial disampaikan Abdulatif dan dari perspektif hukum dan kesehatan
disampaikan AKP Sukirman.
Selanjutnya, selain diberikan materi para peserta juga diberikan
kesempatan untuk berdialog atau tanya jawab mengenai bahaya narkoba.
Sosialisasi ini dilaksanakan dari pukul 14.00-17.30 WIB.
AKP Sukirman sebelum menyampaikan bahwa narkoba merupakan masalah besar
disbanding korupsi dan terorisme di Indonesia. Karena narkoba tidak hanya
menyeret pejabat menjadi korbanya, melainkan semua element masyarakat baik kaya
maupun miskin bisa menjadi korban dari keganasan narkoba.
Selanjutnya kata dia mengingat narkoba semakin memperihantinkan untuk anak-anak
bangsa pemerintah Indonesia mengeluarkan Undang-undang nomor nomor 35 tahun
2009 tentang narkotika.
“ Selain itu karena seriusnya ancaman narkoba sehingga membuat pemerintah
membentuk BNN sampai ke daerah-daerah termasuk di Kota Lubuklinggau. Alasan
berdirinya karena evaluasi besarnya angka penggunaan narkoba di kota kita ini,’
tegas AKP Sukirman
Dituturkan AKP Sukirman narkoba bukanlah sesuatu yang asing lagi bagi
masyarakat. Karena telah sering mendengar dan membaca berita tentang narkoba di
media elektronik maupun media cetak. Peredaran obat terlarang ini sudah menjadi
alah satu permasalahan utama yang harus segera diatasi oleh seluruh komponen
masyarakat.
Dari segi efek dan dampak yang ditimbulkan pada para pemakai narkoba yakni
Upper, upper ini adalah jenis narkoba yang membuat si pemakai menjadi
aktif seperti sabu-sabu, ekstasi dan amfetamin selanjutnya Downer, downer
adalah golongan narkoba yang dapat membuat orang yang memakai jenis narkoba itu
jadi tenang dengan sifatnya yang menenangkan / sedatif seperti obat tidur
(hipnotik) dan obat anti rasa cemas.
Kemudian,Halusinogen, halusinogen adalah napza yang beracun karena lebih
menonjol sifat racunnya dibandingkan dengan kegunaan medis.
Meluasnya narkoba terutama dikalangan generasi muda karena didukung oleh faktor
budaya global. Budaya global dikuasai oleh budaya Barat yang mengembangkan
pengaruhnya terhadap anak –anak bangsa.
Kami berharap dengan adanya sosialisasi ini dapat menumbuhkan kesadaran
masyarakat agar bersama sama memerangi peredaran narkoba di Kota Lubuklinggau.
Sebab peran serta masyarakat dalam mengentikan peredaran narkoba
sangat dibutuhkan.
Selain itu , narkoba juga merupakan musuh dan tanggung jawab bersama untuk
memberantasnya dari peredaran. Untuk itu kami mengajak masyarakat untuk bersama
memerangi narkoba dengan program Penyalahgunaan, Pencegahan, Pemberantasan, dan
Peredaran Gelap Narkoba (P4GN).
Sebab dengan program ini sedikit demi sedikit mata rantai peredaran gelap narkoba
dapat terputus.
Jumat, 21 Februari 2014
Kamis, 20 Februari 2014
Pengedar-Bandar Sabu Dibekuk
Ditulis oleh Redaktur Sumeks |
Sabtu, 25 Januari 2014 10:02 |
LUBUKLINGGAU – Badan Narkotika Nasional (BNN) Lubuklinggau berhasil menangkap pengedar narkoba jenis sabu. Tersangkanya Budianto (29), warga Jl Kenanga II, Gg Kebangkitan, Kelurahan Batu Urip, Kecamatan Lubuklinggau Utara II, Kamis (23/1) sekitar pukul 12.30 WIB, ditangkap di kediamannya. Dari hasil penggerebekan tersebut, petugas menyita barang bukti (BB) narkoba jenis sabu dan perangkat lainnya.
Di antaranya, sebanyak 28,02 gr sabu terdiri dari satu kantong sabu 10,64 gr, satu kantong sabu 10,62 gr, satu kantong sabu 5,62 gr, satu paket sabu 0,90 gr, dan 1 paket sabu 0,24 gr. Ditaksir narkoba jenis sabu yang diamankan tersebut senilai Rp56 juta. Selain itu, ikut diamankan pula satu unit timbangan digital dan satu unit handphone merek Cross. "Kami memperoleh informasi dari masyarakat sekitar yang mengatakan ada transaksi narkoba di Kelurahan Batu Urip. Laporan itu langsung kami tindaklanjuti di lapangan, dan ternyata benar," ujar Kepala BNN Kota Lubuklinggau, AKBP Abdullah Alex, melalui Kepala Seksi (Kasi) Pemberantasan, AKP Sukirman Yusuf. Berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan anggota BNN terhadap tersangka Budianto, diketahui sabu-sabu yang diamankan di rumah tersangka dibeli dari Arianto alias Ari Bolot (33), warga Kelurahan Jawa Kanan SS, RT 08, Kecamatan Lubuklinggau Timur II, yang diduga sebagai bandar. Selanjutnya petugas BNN melakukan penyamaran untuk melakukan transaksi pembelian sabu dengan Ari Bolot di rumah tersangka Budianto. "Jadi, dia (Ari Boloto) kita pancing dengan difasilitasi tersangka Budianto," ungkapnya. Sesampainya di rumah tersangka Budianto, kedatangan Ari Bolot sekitar pukul 14.00 WIB dengan mengendarai sepeda motor Yamaha Mio Soul ”disambut” anggota BNN yang langsung melakukan penggeledahan dan pemeriksaan terhadap dirinya. Hasilnya diamankan BB yakni satu unit HP merek Nokia 1280 dan satu senjata tajam (Sajam) jenis pisau di bawah jok motor tersangka. Menurut Sukirman, kedua tersangka saat ini sudah diamankan di kantor BNN guna dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. "Keduanya sudah dibawa ke kantor BNN guna dilakukan pemeriksaan lanjutan. Kemudian setelah selesai, maka tersangka dibawa ke BNN Palembang guna dilakukan pengembangan," pungkasnya. (wek/ce6/ndy) |
BNN Lubuklinggau Temukan Sabu Senilai Ratusan Juta di Sumur Beben
Laporan Wartawan Tribun Sumsel Siemen Martin
Bungkusan Sabu |
TRIBUNNEWS.COM, LUBUKLINGGAU - Sepandai-pandainya tupai melompat, akhirnya jatuh juga, seperti itulah nasib seorang bandar narkoba di Lubuklinggau, Sumatera Selatan ini.
Bandar sabu bernama Beni alias Beben (41) warga Jalan Garuda, Kelurahan Lubuk Aman, itu dicokok aparat Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Lubuklinggau, Kamis (19/9/2013).
Kepala BNN Kota Lubuklinggau Ajun Komisaris Besar Abdullan Alex mengatakan, Beben ditangkap dikediamannya saat sedang menonton televisi.
"Kami sudah tiga bulan ini mendapatkan informasi, bahwa yang bersangkutan diduga menjadi bandar narkoba, kita kemudian melakukan penyelidikan mulai dari transaksi awal hingga penjualan," terangnya, Jumat (20/9/2013).
Dua hari sebelum penangkapan, BNN Kota Lubuklinggaumendapatkan informasi tersangka baru saja mengambil sabu-sabu dari seorang bandar besar dari Provinsi Aceh. Setelah melakukan pendalaman kasus, petugas kemudian melakukan penggrebekan.
Petugas kemudian melakukan penggeledahan dirumah tersangka, namun tidak menemukan barang bukti. Namun saat petugas memeriksa kamar mandi mencurigai sumur yang ditutupi papan.
"Ketika petugas ingin melakukan pemeriksaan, tersangka sempat melarang dengan alasan papan tersebut lapuk dan dikhawatirkan petugas tercebur kedalam sumur. Namun kita tetap melakukan pemeriksaan," jelasnya
Ternyata dari balik papan tersebut petugas menemukan satu paket terbungkus plastik hitam berisikan tempat plastik tupper ware, saat dibuka petugas menemukan satu kantong besar, satu plastik sedang, dan tujuh paket kecil berisikan serbuk kristal putih diduga shabu-shabu dengan berat total 100 gram diperkirakan seharga Rp 100 juta.
Selain itu petugas juga mengamankan satu unit timbangan digital, satu unit handphone nokia warna hitam, dan plastik bening diduga sebagai tempat membagi shabu-shabu. Tersangka beserta barang bukti (BB) digelandang ke BNN Kota Lubuklinggau untuk dilakukan pemeriksaan dan pengembangan kasus.
Jumat, 14 Februari 2014
Kamis, 13 Februari 2014
LUBUKLINGGAU - Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Lubuklinggau meringkus dua kepala desa dan satu anggota Polres Kabupaten Musi Rawas karena diduga menggunakan sabu. Berdasarkan hasil pemeriksaan urine, ketiganya positif menggunakan sabu.
Ketiga tersangka yaitu Kepala Desa Pian Raya, Kecamatan Muara Lakitan, Kabupaten Musi Rawas berinisial D (41), Kepala Desa Ngadirejo, Kecamatan Tugumulyo, Kabupaten Musi Rawas berinisial S (35), dan oknum anggota Polsek Tugumulyo berpangkat Aiptu, usianya sekira 44 tahun.
Mereka ditangkap di dalam mobil Toyota Avanza biru dengan nomor polisi B 1934 QK sekira pukul 16.00 WIB, pada Senin 26 Agustus 2013.
"Hasil tes urine ketiga tersangka positif menggunakan sabu dan ekstasi," kata Kepala BNN Kota Lubuklinggau, AKBP H. Alex Abdullah didampingi Kasi Pemberantasan, AKP Sukirman, Selasa (27/8/2013).
Selain ketiga tersangka turut diamankan barang bukti tiga unit telepon genggam, satu dompet coklat, alat hisap sabu, korek api, dua paket sabu dan uang tunai Rp1 juta. "Kasus ini akan kami teruskan ke BNN Provinsi Sumsel," pungkasnya. (Frans Kurniawan/Sindoradio/trk)
Barang bukti sabu (Foto: Era N/Sindo TV) |
LUBUKLINGGAU - Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Lubuklinggau, bersama Polres Rejang Lebong, Sumatera Selatan, menangkap bandar narkoba, bersama barang bukti sabu seberat 0,5 kilogram seharga Rp400 juta.
Kasi Pemberantasan BNN Kota Lubuklinggau, AKP Sukirman, membenarkan penangkapan pada Rabu 18 September 2013 malam itu. Tersangka bernama Rudianto alias Oyot (25) ,warga Desa Kesie Kesubun, Kecamatan Padang Ulak Tanding (PUT).
"Kami sudah lebih satu bulan ini melakukan penyelidikan terhadap tersangka," kata Sukirman, Kamis (19/9/2013).
Sebelumnya, BNN mendapatkan informasi pada Senin 16 September sekira pukul 20.00 WIB, ada transaksi narkoba dalam jumlah besar di salah satu supermarket di Kelurahan Ceremeh, Kecamatan Lubuklinggau Timur II. Petugas BNN bergerak menuju lokasi, namun transaksi tersebut sudah selesai dilakukan.
"Setelah diselidiki lebih lanjut ternyata tersangka berdomisili di PUT, akhirnya kami melakukan koordinasi dengan polsek setempat, dan tadi kami bersama anggota Polsek PUT berhasil menangkap tersangka beserta barang bukti narkoba cukup banyak," jelasnya.
Kapolsek PUT, Iptu Yosril Radiansyah, menyampaikan, dari penangkapan Oyot, petugas berhasil mengamankan enam paket sabu. Tersangka merupakan pemain lintas priovinsi, seperti Aceh, Medan, Jambi, Sumsel dan Bengkulu. Dia biasa memasok sabu ke daerah-daerah tersebut.
"Barang bukti berhasil kami amankan di dapur rumah tersangka yang terdiri dari tiga paket besar, tiga paket kecil, plastik klip, timbangan digital, dan uang tunai Rp19 juta," kata Yusril.
Tersangka beserta barang bukti dibawa ke Mapolres Rejang Lebong untuk dilakukan pengembangan. "Oyot akan dikenakan dengan Pasal 114 dan 112 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika," tegasnya.
Sementara itu, Oyot mengatakan sekira satu tahun menjadi bandar sabu. Dia mengaku hanya melakukan transaksi narkoba di Kota Lubuklinggau. "Tempatnya tidak tentu kadang di pasar, kadang di tempat parkir. Untuk yang terakhir ini, saya belanja sebanyak 0,5 kilogram dan langsung bayar Rp400 juta," kata ayah satu anak ini.
Rabu, 12 Februari 2014
Lubuklinggau; Badan Narkotika Nasional Kota Lubuklinggau, Rabu (26/6/13) memperingati Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) Tingkat Kota Lubuklinggau Tahun 2013 dengan tema "Aksi Global Untuk Mewujudkan Masyarakat Sehat Anti Narkoba" yang disambut meriah oleh Masyarakat Kota Lubuklinggau dengan dihadiri dari berbagai komponen masyarakat, baik para pejabat di lingkungan Pemerintah Kota Lubuklinggau maupun kalangan swasta, juga para kader dari Mahasiswa dan pelajar kota Lubuklinggau. Acara tersebut dilaksanakan di Lapangan Perbakin dengan dimeriahkan oleh selebriti Sanggar Seni Kota Lubuklinggau yang melakukan drama dan tarian Barongsai dengan diiringi suara musik organ tunggal. Kepala Badan Narkotika Nasional Kota Lubuklinggau dalam sambutannya mengajak kepada seluruh komponen masyarakat Kota Lubuklinggau untuk menjadikan Peringatan HANI Tahun 2013 ini suatu Momentum guna mewujudkan masyarakat yang sehat, masyarakat yang dapat berguna bagi Bangsa dan Negara khususnya masyarakat Kota lubuklinggau yang Madani dengan tidak mengkonsumsi Narkoba.
Senin, 10 Februari 2014
Test Urine terhadap para Pejabat Pemerintah Kota Lubuklinggau
Suasana saat seusainya rapat koordinasi (rakor) yang dikuti oleh seluruh
pejabat eselon II dan eselon III Pemerintah Kota Lubuklinggau dalam rangka
untuk menyambut Hari Ulang Tahun Kota Lubuklinggau yang ke-12 bertempat di
Gedung Kesenian Kayu Ara, Kamis (3/10-2013) pagi dilakukan test urine terhadap para pejabat dilingkungan Pemerintah Kota Lubuklinggau oleh tim Badan Narkotika
Nasional (BNN) kota Lubuklinggau.
Pemusnahan Barang Bukti Narkoba
BNNK Lubuklinggau ketika bersama Kejari Lubuklinggau melakukan pemusnahan barang bukti Narkoba bertempat di halaman Kantor Kejaksaan Negeri Kota Lubuklinggau.
BNN Tangkap Bandar Hingga Pengguna Narkoba
LUBUKLINGGAU; Tiga serangkai pengguna, pengedar
dan bandar narkoba dalam wilayah Kota Lubuklinggau, digulung Badan Narkotika
Nasional (BNN) Kota Lubuklinggau. Ketiganya adalah Leni (27), warga Jalan
Junaidi, Kelurahan Wartervang, Lubuklinggau Timur; Agus (28), warga Kelurahan
Sumber Agung, Lubuklinggau Utara II; dan Joni (33), warga Jalan Kesehatan,
Kelurahan Bandung Kiri, Lubuklinggau Barat.
Ketiganya ditangkap
di tempat dan waktu yang berbeda. Bermula Rabu (30/1), BNN menerima informasi
ada pesta narkoba di kediaman Leni. Berbekal informasi itu, BNN yang dipimpin
Kasi Pemberantasan Iptu Sukirman, menuju lokasi yang dimaksud.
Dikediaman Leni,
BNNK Lubuklinggau tidak memukan barang bukti (BB). Namun dari Leni yang masih
dibawah pengaruh narkoba diketahui bahwa Sabu-sabu yang dikonsumsinya dibeli
dari Agus, di Kelurahan Sumber Agung. BNN menuju kediaman Agus di Sumber Agung.
Dari Agus ditemukan BB uang tunai diduga hasil penjualan sabu-sabu
senilai Rp 200 ribu.
Agus sendiri
mengakui baru tiga bulan terakhir menjalani bisnis tersebut dan mendapatkan
barang dari Joni. Selanjutnya, Joni dipancing untuk bertemu, hingga dapat
ditangkap, dengan barang bukti 10 paket sabu-sabu dan tiga butir inek serta
uang tunai Rp 700 ribu.
Kepala BNNK
Lubuklinggau AKBP H Abdullah Alex, melalui Kasi Pemberantasan Iptu Sukirman,
menyatakan bahwa setelah Jumat (1/2), ketiga tersangka akan dibawa ke
Palembang, untuk dilakukan pemeriksaan. “Dalam hal ini kita berkoordinasi
dengan BNNP Sumsel. (yat,Palembang Post)
KEGIATAN ADVOKASI KEPADA PELAJAR SMA NEGERI 06 KOTA LUBUKLINGGAU :
Kegiatan advokasi yang di laksanakan pada tahun 2013 di lingkungan pelajar SLTA kota Lubuklinggau yang dihadiri 40 orang siswa dengan narasumber dari Kepolisian, Kementrian Agama dan Dinas Kesehatan Kota Lubuklinggau. dengan dilkasanakan advokasi di maksud harapan kepala BNNK Lubukllinggau yang di sampaikan melalui kepala seksi pencegahan Bapak. Abdul Latief, SH adalah agara para siswa dapat mengenal dan mengetahui jenis - jenis serta dampak bahaya penyalahgunaan Narkoba, hal ini di sampaikan dalam rangka mendukung program P4GN (pencegahan pemberantasan dan penyalahgunaan peredaran gelap narkoba) di kota Lubuklinggau.
VISI DAN MISI BADAN NARKOTIKA NASIONAL KOTA LUBUKLINGGAU
VISI :
"MENJADI PERWAKILAN BNN DI KOTA LUBUKLINGGAU YANG PROFESIONAL DAN MAMPU MENYATUKAN DAN MENGGERAKAN SELURUH KOMPONEN MASYARAKAT KOTA LUBUKLINGGAU DALAM MELAKSANAKAN P4GN"
MISI :
" BERSAMA INSTANSI PEMERINTAH MAUPUN KOMPONEN MASYARAKAT DAN SWASTA DI KOTA LUBUKLINGGAU DALAM RANGKA MELAKSANAKAN : 1. PENCEGAHAN, 2. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT, 3. PENAJANGKAUAN DAN PENDAMPINGAN, 4. PEMBERANTASAN
Peresmian Gedung BNNK Lubuklinggau
Sejak tanggal 19 April 2012 Gedung Badan Narkotika Nasional Kota Lubuklinggau yang beralamat di Jalan Depati Djati Kel. Kayuara Kecamatan Lubuklinggau Barat I Kota Lubuklinggau - Sumatera Selatan tersebut telah diresmikan oleh Kepala Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia yang diwakili Kepala Deputi Pemberdayaan. Dengan telah diresmikannya gedung yang megah dan berwibawa ini, harapan Kepala Deputi Pemberdayaan mewakili Kepala Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia adalah agar seluruh pegawai Badan Narkotika Nasional Kota Lubuklinggau dapat meningkatkan eksistensi dan kinerja dalam melaksanakan Program Pencegahan Pemberantasan dan Penyalahgunaan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) di Kota Lubuklinggau.
Sejarah singkat berdirinya BNNK Lubuklinggau
Berdasarkan Pasal 37 Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 23 tahun 2010 tentang Badan Narkotika Nasional, dimana sebagai tindak lanjut amanat Undang-Undang Nomor
35 tahun 2009 maka terbentuklah Badan Narkotika Nasional Kota Lubuklinggau seiring dengan diangkatnya Pejabat Kepala Badan Narkotika Nasional Kota
Lubuklinggau, Bapak Drs. Rudi Erwandi, M.Pd dengan Surat Keputusan Kepala Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia Nomor
KEP/51/IV/2011/BNN tanggal 19 April 2011.
Langganan:
Postingan (Atom)