LUBUKLINGGAU-Badan Narkotika
Nasional Kota Lubuklinggau melalui Seksi Pencegahan melakukan kegiatan Focus
Group Discussion (FGD) di lingkungan Pelajar dan Mahasiswa dalam Kota
Lubuklinggau Selasa (25/2/14) diikuti oleh pelajar SMKN 2, SMAN 1, SMAN 5, SMAN
8, SMAN 9 dan SMA Xaverius Lubuklinggau keseluruhan berjumlah 25 orang tempat
pelaksanaan di AULA SMKN 2 Lubuklinggau. Kemudian dilanjutkan Rabu (26/2/14)
dengan mengundang anak didik/pelajar dari MAN 1, SMKN 3, SMAN 7, SMAN 2 SMAN 3,
SMKN 1 Lubuklinggau juga sebanyak 25 orang bertempat di Aula MAN 1
Lubuklinggau. Selanjutnya Kamis (27/2/14) dengan menggunakan lokasi di Aula
STAIS Silampari Lubuklinggau Badan Narkotika Nasional Kota Lubuklinggau melalui
Seksi Pencegahan juga mengundang peserta 25 orang terdiri dari Mahasiswa STAIS
Silampari, STMIK-MURA, STIE-MURA, Bina Nusantara Jaya Lubuklinggau.
Kepala Badan Narkotika Nasional
Kota Lubuklinggau melalui Kepala Seksi Pecegahan Abdul Latief, SH mengatakan, Focus
Group Discussion (FGD) yang dilakukan kali ini mengangkat Topik dan Masalah “Mengapa
para remaja itu rentan sebagai penyalahguna Narkoba”. Dari diskusi yang
dilakukan selama 3 jam disetiap hari kegiatan tersebut terlihat dari para
peserta yang mengikuti acara tersebut sangat antusias sekali untuk bersama-sama
mencari solusi dan menyatukan persepsi dalam menangani berbagai hal dan
permasalahan yang ada yang mengacu kepada tujuan untuk memperoleh bahan
informasi dan masukan yang berkaitan dengan Program Pencegahan Pemberantasan
dan Penyalahgunaan Narkoba (P4GN) khususnya di Kota Lubuklinggau dari para
pelajar dan Mahasiswa.
Dari pelaksanaan FGD tersebut, terdapat
berbagai tanggapan yang antara lain disampaikan para Pelajar dan Mahasiswa
sehingga acara tersebut terasa hidup. Para pelajar menanggapi kerentanan
tersebut dikarenakan oleh Rasa ingin tahu remaja lebih tinggi, Mencari sensasi
hidup dan kurangnya perhatian keluarga dikarenakan orangtua yang terlalu sibuk.
Lain lagi tanggapan dari para Mahasiswa adalah hal ini dikarenakan kurangnya
pemahaman dan pengetahuan tentang bahaya narkoba, Salah memilih teman dan
tekanan dari lingkungan sehingga tidak berani menolak ajakan memakai narkoba,
Lemahnya iman dan Taqwa serta adanya depresi yang timbul karena masalah
keluarga.
Dari diskusi dalam FGD yang
dilakukan Badan Narkotika Nasional Kota Lubuklinggau ini, akhirnya dapat
disimpulkan bahwa dengan meminta peran aktif kalangan pelajar dan mahasiswa atau
remaja antara lain: Untuk membentuk kelompok Remaja Anti Narkoba yang
menciptakan Pola Hidup sehat serta Produktif, Menjadi contoh dan teladan yang
positif, Melaksanakan kegiatan alternatif yang bersifat positif bagi remaja,
Mendukung masyarakat untuk menciptakan lingkungan Bebas Narkoba, Membantu teman
yang mempunyai masalah dengan narkoba untuk mencari pertolongan, Membantu atau
menolong remaja lain untuk menghindari penyalahgunaan narkoba dan mendorong
mereka untuk menolak tawaran menyalahgunakan, melalui kegiatan penyuluhan dan
sosialisasi, maka kedepan diharapkan adanya perubahan pola pikir sehingga
terbentuk remaja-remaja kreatif, inovatif serta beriman dan memiliki wawasan
luas dalam menjalani hidup dan kehidupan berbangsa dan bernegara sehingga dapat
berguna bagi seluruh masyarakat, orangtua dan negara, ujar Abdul Latief,SH
menutup laporannya. (ar.)